Korosi
Dalam kehidupan
sehari-hari, jika kita mengamati benda-benda logam yang ada i lingkungan kita,
misalnya pagar halaman, pisau, paku, kawat, kerangka gedung bertingkat, kapal,
dan berbagai jenis kendaraan, tampak adanya kecenderungan kerusakan pada logam
tersebut. Proses perusakan pada permukaan logam yang disebabkan oleh reaksi
kimia disebut oleh korosi. Pada musim hujan kita sering melihat alat-alat yang
terbuat dari besi cenderung untuk mudah berkarat. hal ini membuktikan bahwa air
merupakan zat yang ikut bertanggung jawab terhadap kerusakan logam besi
tersebut. Demikian juga zat-zat yang terdapat paa laboratorium sekolah, seperti
asam dan basa.
Menurut hasil
penelitian, zat-zat kimia yang ada di lingkungan seperti H20 dan
O2 dapat menyebabkan kerusakan atau korosi pada logam. Ironisnya
gas-gas hasil pembakaran minyak bumi seperti CO2 dan SO2
dalam keadaan lembab atau hujan dapat membentuk asam karbonat atau asam sulfit
yang juga dapat mempercepat korosi pada logam.
Korosi (Perkaratan) merupakan reaksi redoks spontan antar logam
dengan zat yang ada di sekitarnya dan
menghasilkan senywa yang tidak dikehendaki biasanya berupa oksida logam atau
logam karbonat. Korosi terjadi karena sebagian besar logam mudah teroksidasi
dengan melepas oksigen di udara dan membentuk oksida logam. Mudah tidaknya suatu
logam terkorosi dapat dipahami dari deret Volta ataupun nilai potensial
elektrode standarnya, Eo. (sumber:
assembly.gov.nt.ca)
Sebagai contoh,
logam besi (Fe) dengan potensial elektrode sebesar -0,44 lebih mudah terkorosi
dibandingkan dengan logam emas yang memiliki potensial elektrode standar
Eo
sebesar +1,50.
Secara umum korosi
logam melibatkan beberapa reaksi sebagai berikut:
1. Reaksi oksidasi
logam pada anode:
L → L n+ +
ne-
2. Reaksi reduksi
pada katode yang mungkin terjadi adalah:
• Reduksi
O2 menjadi ion OH- (kondisi netral atau
basa)
O2(aq) +
H2O(I) + 2e- →
2OH-(aq)
• Reduksi
O2menjadi H2O (kondisi asam)
O2(aq) +
4H+(aq) + 4e- →
2H2O(I)
• Evolusi/Pembentukan
H2
2H+(aq)
+ 2e- →
H2(g)
• Reduksi Ion
Logam
L3+(aq)
+ e- →
L2+(aq)
• Deposisi
Logam
L+(aq)
+ e- →
L(s)
logam besi yang
belum terkorosi logam besi yang sudah
terkorosi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar